Festival Tabut kembali digelar di Bengkulu. Event pariwisata budaya yang berpadu dengan pasar rakyat ini, sudah menjadi agenda tahunan. Festival ini rutin, digelar pada 1 hingga 10 Muharram. Nah, untuk tahun ini 1 Muharram jatuh pada hari Kamis, 21 September 2017 Event ini diselenggarakan oleh KKT atau Kerukunan Keluarga Tabut Provinsi Bengkulu. Pemerintah Bengkulu tentu saja menfasilitasi agar pelaksanaannya sukses.
Pembukaan Festival Tabut tahun ini meriah loh, terdapat ratusan musik dol ditabuh serentak. Para pemain dol berbaris sepanjang jalan dari Balai Raya Semarak hingga lapangan Merdeka, tempat festival budaya dan pasar rakyat digelar.
Hentakan suara alat musik tabuh dari bonggol kayu kelapa itu, mengiringi perjalanan rombongan pejabat daerah dan tokoh masyarakat bersama Kerukunan Keluarga Tabut menuju panggung festival. Tau gak? Konon, pada zaman dahulu, dol hanya dimainkan saat perayaan tabut saja. Kalau sekarang dol sudah tampil di pentas seni budaya nasional.
Bukan hanya dimeriahkan oleh penampilan dol, di panggung utama, ratusan penari tradisional tampil serentak. Mereka memukau penonton yang hadir, dengan menampilkan tarian rangkaian ritual tabut. Tentu saja, musik dol menjadi pengiring utama tarian gadis-gadis cantik Bengkulu itu.
Festival Tabut Masuk Kalender Event Pariwisata
For your information, Kementerian Pariwisata telah memasukkan Festival Tabut Bengkulu menjadi agenda wisata yang masuk dalam kalender event nasional, loh. Menurut penjelasan PLT Gubernur Bengkulu, Rohidin, hal tersebut merupakan kesempatan memperkenalkan daerah dengan segala potensinya, dan menjadi perangsang Provinsi Bengkulu untuk mengembangkan sektor pariwisata.
"Tabut sudah menjadi warisan budaya, ini akan kita laksanakan tiap tahun. Tentunya ke depan, terus kita tingkatkan kualitas festival juga nuansa budayanya," tutur Pak Rohidin saat pembukaan event ini.
Dirinya juga berharap, masyarakat di daerah untuk turut berpartisipasi agar event pariwisata di beberapa kabupaten bisa tercipta dan terlaksana secara baik. Pasalnya, untuk menyambut visit wonderful Bengkulu 2020, setiap kegiatan festival perlu persiapan dan evaluasi. Nah, ayo kita ke festival Tabut Bengkulu. Ada banyak pameran kerajinan tangan daerah juga loh.
Tampak Depan: Rumah Pengasingan Bung Karno (Semua Dokumentasi: Blogger Bengkulu)
Rumah Pengasingan Bung Karno merupakan tempat Soekarno menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik. Rumah ini terletak di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka.
Sejarah
Bung Karno menjejakkan kaki di Bengkulu pada 14 Februari 1938. Bung Karno hanya seorang diri ketika tiba di Bengkulu. Keluarganya baru menyusul beberapa minggu kemudian. Sementara waktu sambil menunggu rumah pengasingannya diperbaiki, Bung Karno ditempatkan di Hotel Centrum. Hotel itu sudah tidak ada lagi. Posisi hotel itu, jika masih ada, tepat di seberang kantor Bank Indonesia Bengkulu.
Pada tahun 1940-an, rumah dengan dua kamar tidur itu berada agak di pinggir kota. Dahulu, Bengkulu dipilih sebagai lokasi pengasingan Bung Karno karena aksesnya yang sulit dan terpencil. Namun, kini seiring perkembangan kota, rumah pengasingan itu persis berada di jantung Kota Bengkulu.
Awalnya, rumah tersebut adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Soekarno selama diasingkan di Bengkulu.Soekarno menempati rumah itu pada 1938-1942.
Romantisme
Satu saat, di rumah pengasingan itu, Bung Karno bersama Inggit Garnasih menjamu keluarga Hassan Din, tokoh Muhammadiyah asal Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Ketika itulah, untuk pertama kali Bung Karno melihat gadis belia putri Hassan Din, Fatmawati, yang sengaja dibawa.
Singkat cerita, Bung Karno pun menaruh hati pada Fatmawati dan akhirnya menikahi Fatmawati. Dari pernikahan itu Bung Karno dikaruniai 2 putra dan 3 putri, yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Wisata
Di rumah ini terdapat barang-barang peninggalan Soekarno.Ada ranjang besi yang pernah dipakai Soekarno dan keluarganya, koleksi buku yang mayoritas berbahasa Belanda serta seragam grup tonil Monte Carlo asuhan Soekarno semasa di Bengkulu.Ada juga foto-foto Soekarno dan keluarganya yang menghiasi hampir seluruh ruangan dan yang tidak kalah menarik adalah sepeda tua yang dipakai Soekarno selama di Bengkulu.
Tepatnya tanggal 5-6 September 2017 lalu, di Rumah Pengasingan Bung Karno ini dilaksanakan acara Warisan Sejarah Budaya Bengkulu. Acara ini juga diisi oleh seorang maestro pelukis tanah liat dari Makassar, Zaenal Beta yang melukis Rumah Pengasingan Bung Karno di atas kanvas dengan tanah liat.
Gimana? Gak kalah kece kan warisan sejarah budaya Bengkulu yang satu ini? Kamu juga bisa baca artikel lainnya #WarisanSejarahBudayaBengkulu tentang Benteng Marlborough.
Tulisan ini juga diikut sertakan dalam #NulisSerempak Lomba Blog Warisan Sejarah & Budaya Bengkulu kerjasama Blogger Bengkulu dengan Media Center Provinsi Bengkulu serta BPCB Jambi Kamu juga bisa kunjungi media sosial BPCB Jambi di akun berikut ini, Twitter: @cgarbudayajambi Facebook: Cagar Budaya Jambi Instagram: cagarbudayaJambi
“Procedure text is a text that is designed to describe how something is achieved through a sequence of actions or steps”. Jadi yang dimaksud dengan procedure text adalah sebuah genre of text yang berfungsi untuk menggambarkan bagaimana sesuatu dilakukan atau dicapai melalui urutan tindakan atau langkah yang benar. (www.inggrisonline.com)
Tujuan komunikatif dari procedure text adalah bagaimana seorang penulis mampu memahamkan pembaca tentang cara melakukan, menyelesaikan atau mencapai sesuatu dengan cara yang runtut dan benar atau prosedural.
Struktur teksnya terdiri dari:
Goal atau tujuan, yaitu penjelasan tentang apa yang akan dibuat atau dicapai melalui serangkaian langkah yang akan dijelaskan pada paragraf berikutnya
Materials/ingredients, yaitu materi atau bahan-bahan yang harus dipersiapkan atau dibutuhkan agar sesuatu tersebut dapat dicapai
Steps atau langkah-langkah yang harus dilakukan secara runtut atau urut
Nah, setelah para pelajar ini diberikan contoh-contoh procedure text dan latihan soal, mereka dimina untuk membuat teks prosedur secara tertulis, kemudian memvisualisasikan teks yang mereka buat ke dalam bentuk video.
Yuk, kita lihat salah satu contoh videonya di bawah ini:
Sudah dilihat videonya?
Sudah taukah apa tujuan, bahan dan langkah-langkahnya?
kalau sudah, kamu bisa tulis jawaban kamu di kolom komentar di bawah.
Benteng Marlborough adalah salah satu warisan sejarah budaya Bengkulu. Benteng ini merupakan salah satu peninggalan zaman kolonial Inggris di Kota Bengkulu. Benteng yang dibangun oleh pemerintahan Inggris (EIC) sekitar tahun 1713 hingga tahun 1719 ini, dulunya merupakan bangunan pusat pemerintahan Inggris dan digunakan selama lebih dari 140 tahun.
Nama benteng ini pun diambil dari nama pahlawan besar Inggris yaitu John Churchill Duke of Marlborough. Kabarnya, saat itu benteng Marlborough berfungsi sebagai pusat strategis Kolonial Inggris di bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, ideologi, pertahanan, dan juga keamanan.
Konstruksi bangunan Benteng Marlborough ini memang sangat kental dengan corak arsitektur Inggris abad ke-17. Bentuk keseluruhan bangunan benteng menyerupai tubuh kura-kura raksasa, desainnya sampai sekarang masih bisa dibilang asli tanpa adanya renovasi yang signifikan.
Beberapa pembaruan malah semakin menjadi daya tarik masyarakat sekitar dan wisatawan lokal maupun asing. Bahkan menjadi spot foto kekinian. Apa saja yang baru?
1. Landmark Fort Marlborough
Tulisan Fort Marlborough ini terletak di bagian luar Benteng Marlborough. Kurang lengkap rasanya kalau ke benteng tapi ga foto di sini. Foto di sini juga gratis kok ga dipungut biaya apapun. Hanya saja jika hari menjelang sore dan saat weekend, lokasi ini agak ramai yang mengunjungi. Jadi, agak sulit kalau foto sendiri.
Landmark Fort Marlborough. Belum kekinian kalau belum foto di sini.
2. Ruang Audio Visual
Sekarang, kamu bisa nonton sejarah singkat tentang Benteng Marlborough di ruang audio visual, loh. Rasanya seperti nonton bioskop. Boleh banget ini dicoba nonton di ruangan ini, belajar sejarah pun jadi menyenangkan.
3. Ruang Galeri Pamer
Sebenarnya dulu sudah bisa lihat beberapa peninggalan sejarah yang dipamerkan di benteng Marlborough ini. Namun, saat ini pengelolaanya lebih keren, deh. Liat ruang pamerannya yang tertata apik bikin betah berlama-lama di ruang ini. Lihat saja beberapa fotonya di bawah ini.
4. Ruang Perpustakaan
Buku memang jendela dunia. Melalui buku kita bisa belajar apa saja, termasuk sejarah. Di Benteng Marlborough ini juga ada ruang perpustakaan dengan beberapa bangku dan buku. Jadi sejak zaman dahulu, memang sangat penting banget ya baca buku. Meskipun sekarang, sudah banyak buku elektronik namun keberadaan buku fisik bisa menjadi peninggalan bersejarah yang bisa dinikmati hingga saat ini.
5. Diorama Ir. Soekarno dan Residen C.E Maier 1940
Diorama adalah sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan suatu pemandangan atau suatu adegan. Asal usul diorama adalah dekorasi teater di Eropa dan Amerika pada abad ke-19. (Sumber: Wikipedia). Nah, di sini kamu bisa lihat diorama Ir. Soekarno dan Residen C.E Maier 1940. Miniatur tiga dimensi ini bercerita tentang Residen Hindia Belanda, Cornelis Eduard Maier, yang meminta Soekarno untuk membangun tugu peringatan akibat serangan Jerman ke Belanda pada Mei 1940.
Nah, kalau kamu mau melihat empat peninggalan sejarah budaya yang terakhir saya sebutkan tadi, kamu harus masuk ke dalam Benteng Marlborough. Namun, tak perlu khawatir karena biaya masuk benteng murah banget, untuk anak-anak cukup 3 ribu rupiah saja sedangkan orang dewasa 5 ribu rupiah. Worth it lah bayar segitu demi dapatin ilmu. Selain itu kalau sudah di dalam benteng, selain kelima tempat di atas kamu juga bisa foto di beberapa spot seperti di bawah ini,
1. Gerbang Masuk Benteng Marlborough
Selain landmark Fort Marlborough, foto di depan gerbang benteng ini pasti jadi pilihan pengunjung. Tau gak? Itu di bawah jembatan menuju gerbang ada parit yang mengelilingi Benteng Marlborough. Iya, dulunya kan ini benteng pertahanan. Gerbangnya pun berlapis dua.
2. Sekitar Meriam
Terus, kalau kamu sudah melewati dua gerbang masuk. Kamu bakal disambut dengan barisan meriam. Oya, kalau mau foto dekat meriam, jangan dinaikin ya. Biar cagar budaya provinsi Bengkulu ini tetap eksis
Nah, liat dong di dekat barisan meriam ada pohon yang juga jadi tempat favorit pengunjung untuk berteduh sekaligus foto-foto. Hasilnya bisa seperti ini
3. Roof top
Namanya saja benteng pertahanan, tentu segala sudut bisa dijelajahi. Kalau dulu untuk mengintai musuh, sekarang jadi spot foto. Banyak tangga menuju bagian atas benteng. Kamu bisa lihat berbagai pemandangan, seperti suasana kota maupun pantai Tapak Paderi yang memang dekat sekali dengan Benteng Marlborough.
4. Ruang Tahanan
Nah, yang satu ini bikin para jomlo maupun galauers senang banget foto di sini. Eh, pokoknya tempat favorit banget deh, ala-ala tahanan Inggris dulu.
Ini frame: @livingindadream - Blogger Bengkulu
Belum puas lihat foto-fotonya? Saya juga punya video dari Media Center Provinsi Bengkulu. Tapi sebelumnya, for your information, saat ini dalam rangka mendukung dan memeriahkan kegiatan yang diadakan olehBalai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, Blogger Bengkulu bersama Media Center Provinsi Bengkulu serta Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi mengadakanLomba Blog Warisan Sejarah Budaya Bengkulu.
Nah, tulisan ini juga saya ikutkan di lomba dengan tema "Warisan Budaya Bengkulu" itu loh. Hitung-hitungmembantu Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dalam mensosialisasikan Cagar Budaya yang ada di Provinsi Bengkulu, agar lebih dapat dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Tentu saja juga sebagai tulisan untuk mendukung salah satu program bulanan dari Blogger Bengkulu dengan tagar #nulisserempak.
Kamu juga bisa kunjungi media sosial BPCB Jambi di akun berikut ini,
Twitter: @cgarbudayajambi
Facebook: Cagar Budaya Jambi
Instagram: cagarbudayaJambi
Oya, yang tadi mau lihat video tentang Benteng Marlborough, tinggal play aja video di bawah ini 😉
Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya tentang tema yang sama #warisansejarahbudayabengkulu mengenai Rumah Pengasingan Bung Karno