Tips Lolos Seleksi Seminar Nasional dan Pengalaman Mengikuti Seminar Nasional 2018 Bagi Guru Pendidikan Dasar

14 komentar
Seminar Nasional 2018 - Salam guru!
Kalau kemarin saya cerita kisah dibalik keikutsertaan saya di seminar nasional kali ini sesuai janji saya mau cerita mengenai pengalaman saya saat mengikuti kegiatan tersebut dan memberikan sedikit tips agar lolos seleksi seminar nasional.

Saya dan beberapa orang rekan guru dari Bengkulu yang lolos seleksi berangkat sekitar pukul 09.30 WIB dari bandara Fatmawati Bengkulu dengan menggunakan pesawat Garuda. Setiba di bandar udara Soekarno Hatta, kami segera menyewa sebuah mobil untuk berangkat menuju lokasi kegiatan, Millenium Hotel.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 22-25 Mei 2018 yang lalu ini benar-benar membuka mata saya, bahwa ada banyak guru di seluruh Indonesia yang bersungguh-sungguh meluruskan niat mereka untuk memajukan pendidikan Indonesia. Selama berada di sana air mata rasanya mau mengalir saking terharunya bisa terpilih.

Hari Pertama, 22 Mei 2018 kami tiba sekitar pukul 13.00 di Millenium hotel untuk check in terlebih dahulu. Berhubung jadwal pembukaan kegiatan masih nanti malam, maka kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju Tanah Abang, pusat grosir belanja terbesar di Jakarta. Iya lokasi hotel ini hanya sekitar 10 menit berjalan kaki menuju Tanah Abang. Lumayan, bisa cuci mata dan beli beberapa helai pakaian buat oleh-oleh anak. *Emak-emak banget lah pokoknya 😆

Malamnya pembukaan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Semua rangkaian acara pembukaan bergulir cepat, intinya esok hari masing-masing dari kami akan diminta mempresentasikan makalah masing-masing untuk saling berbagi pada rekan guru lainnya se-Indonesia.

Sebanyak 180 orang guru yang lolos seleksi Seminar Nasional ini, kemudian dibagi menjaadi tiga kelas, A, B, dan C. Kebenaran saya dapat kelas B. Masing-masing kelas juga dibagi menjadi dua jenis pemrasaran, yaitu pemrasaran yang menggunakan poster atau slide power point sebagai media presentasi. Nah, seperti saya ceritakan di cerita sebelumnya, saya kebagian promosi menggunakan poster (banner).

Hari kedua 23 Mei 2018, kegiatan presentasi dimulai pukul 8 pagi. Diawali dengan 30 orang pemrasaran yang menggunakan slide power point sebagai media, masing-masing diberikan waktu sekitar 7 menit. Seperti biasa tentu ada tanya jawab serta saran dari rekan guru lainnya, agar tulisan pada artikel tersebut dapat dikembangkan dan diaplikasikan oleh seluruh guru.

Saya sampai terbengong-bengong dan berdecak kagum dengan penelitian, best practice ataupun kajian pustaka yang disampaikan oleh teman-teman guru lainnya. Ada yang menggunakan teknologi tinggi, ada pula yang menggunakan benda sederhana di sekitar. Namun, tujuannya sama untuk mencerdaskan dan mendidik anak bangsa.

Hari Ketiga 24 Mei 2018, para pemrasaran dengan alat media poster sudah siap presentasi. Semua poster sudah disiapkan sedari pagi diatur sedemikian rupa menjadi dua baris panjang. Jadi, teknisnya guru lain berkeliling untuk membaca dan melakukan tanya jawab mengenai bahan presentasi yang termuat dalam poster tersebut.

Oya, selama rekan guru lainnya presentasi, rekan yang lain melakukan penilaian menggunakan form penilaian dengan kriteria tertentu. Nanti diakhir presesntasi akan diambil tiga orang pemrasaran terbaik dari tiap kategori poster dan slide powerpoint. Apakah saya menjadi tiga pemrasaran terbaik? Oh, tentu tidak. Hehehe..

Saya cukup sadar dengan kualitas artikel yang saya tulis, masih jauh dari sempurna. Nilai awalnya saja hanya 69,9 sedangkan para peraih peringkat terbaik sudah punya nilai awal 90 koma sekian-sekian. Ya, jauh dong. Tapi saya sangat bersyukur dapat kesempatan yang sangat berharga ini.

Sungguh, ketika sampai di level nasional, apa yang saya perbuat selama ini untuk memajukan pendidikan Indonesia bisa dibilang hanya seujung kuku. Cuma mengajar dan mendidik seadanya, tanpa banyak melakukan inovasi belajar. Saya jadi berandai-andai, seandainya semua guru bergerak bersama-sama untuk lebih banyak melakukan inovasi pembelajaran, melakukan penelitian tindakan kelas dengan sungguh-sungguh, mendidik dengan setulus hati tentu pendidikan Indonesia akan maju dengan pesat.

Semoga semua guru termotivasi untuk melakukan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan Indonesia, seperti kata salah seorang pemateri saat sore hari di hari ketiga kegiatan,
"Kalau guru tidak melakukan pembaruan dan inovasi dalam pembelajaran, maka bukan tidak mungkin suatu saat para guru ini akan digantikan oleh mesin"
Saya terhenyak dan membenarkan apa yang disampaikan beliau, iya ilmu pasti bisa didapat dari mana saja, bisa melalui internet, televisi, komputer atau alat modern lainnya. Namun, seorang guru yang berdedikasi tinggi, mempunyai banyak inovasi belajar dan menjadi teladan yang baik tentu lebih dibutuhkan seorang peserta didik dibandingkan alat/mesin berteknologi tinggi, secanggih apapun.

Jadi, saya mau memberikan tips agar lolos seleksi Seminar Nasional

  1. Tulislah artikel berdasarkan apa yang memang benar-benar telah dilakukan di tempat anda mengajar
  2. Hindari menyontek alias copy paste dari internet karena seluruh artikel yang masuk dari website kesharlindung akan dicek similarity
  3. Jangan meminta orang lain untuk menulis artikel anda, cari referensi contoh artikel seminar nasional di internet atau jurnal online. Mulailah belajar menulis karya tulis ilmiah sederhana
  4. Perbanyak referensi bacaan melalui buku atau jurnal baik offline maupun online
  5. Baca panduan atau pedoman secara seksama dan ikuti peraturan yang ada
  6. Berdoa dan jangan bosan untuk tetap mencoba
Demikian cerita saya mengenai pengalaman dan tips saat mengikuti seminar nasional 2018 yang lalu


14 komentar

  1. Info seleksinya bagi2 dong mbak..saya pengen juga lho..

    BalasHapus
    Balasan
    1. akses web kesharlindungdikdas aja mba Lia, banyak lomba-lombanya kok buat guru

      Hapus
  2. Next coba lagi mak.. Seleksi macam gini memang memacu guru untuk lebih belajar dan lebih kreatif pun inovatif.. Semangat

    BalasHapus
  3. Terima kasih sharingnya mbak... jadi pingin ikut juga. Coba-coba aja, kali aja lolos... hehe

    BalasHapus
  4. Wah keren mbk. Semoga pemerintah semakin memperhatikan guru dan pendidikan ke depan nya.

    BalasHapus
  5. Ayeeeyy keren bu guru. Bisa jadi panduan nih kalo someday pengen ikutan seminar nasional :)

    BalasHapus
  6. Makasih sharingnya Bu guru..
    Berarti kalo ikut, buat artikel ilmiah, poster sma slide presentasinya kh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat artikel ilmiahnya saja dulu, Bu. Kalau dinyatakan lolos baru buat poster atau slide presentasi

      Hapus

Sila berkomentar dan bertanya 😊 Semua komentar dimoderasi ya