Pentingnya Mengasah Soft Skill Pada Anak

Tidak ada komentar

Soft Skill secara sederhana dapat dimaknai sebagai kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan problem solving. Jika kita sederhanakan lagi soft skill juga termasuk kemampuan paling dasar seperti komunikasi, kepemimpinan dan sosialisasi.

Artinya pada diri masing-masing individu, soft skill ini sudah ada. Namun tetap dapat dikembangkan secara maksimal sedari dini. Kita bisa memulainya dari keluarga terdekat, yaitu anak.

Saya adalah Individu yang Memiliki Soft Skill Kurang Baik

Pengalaman saya sendiri ketika masih usia sekolah dasar, saya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi di sekolah. Jangankan memiliki teman bermain, berbicara dengan teman sebangku dan guru saja saya mengirit kata-kata.

Akibatnya, saya dijauhi teman-teman sekelas karena menganggap saya anak yang aneh. Orangtua saya pun bolak-balik dipanggil guru, karena melihat saya kesulitan bersosialisasi.

Namun ketika di rumah, saya menjadi anak yang biasa saja. Memiliki teman bermain, senang bersosialisasi… Sebab saya merasa aman di lingkungan yang sudah lama saya kenal.

Saya juga tipe anak yang suka lari dari masalah. Alih-alih menyelesaikannya. Saya lebih suka membiarkannya berlarut-larut, sampai orang lain yang menyelesaikan atau masalah itu menguap begitu saja.

Akibat dari hal-hal yang saya sebutkan di atas. Saya jadi kesulitan memimpin diri sendiri. Tidak tahu bagaimana cara mengambil keputusan. Bahkan lebih parahnya menjadi anak yang tertutup, penakut, dan enggan mengutarakan sesuatu, termasuk kepada orangtua.

Penyebabnya bisa dibilang karena pola asuh salah satu orangtua yang selalu mengatur segala sesuatunya. Anak-anak harus menuruti. Tanpa memberikan kesempatan untuk mendengar pendapat atau menanyakan perasaan anak.

Makanya setelah akhirnya saya memiliki anak. Saya berusaha mendengarkan curhat atau kemauan anak. Jangan sampai masa lalu saya juga terjadi kepada anak-anak saya.



Pentingnya Mengembangkan Soft Skill Sejak Dini

Memang, soft skill ini seiring bertambah usia akan semakin berkembang. Namun tentu saja tidak seoptimal orang-orang yang sejak dini sudah memulainya.

Saya pun masih ingat ketika sudah mulai skripsi. Mau menghadap dosen pembimbing atau mengurus administrasi saja, harus mengalahkan rasa takut untuk berkomunikasi kepada orang yang jarang ditemui. Kebayang gak gimana parahnya soft skill ini jika tidak terus diasah?

Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh pembicara Yohana Theresia, M.Psi., Psikolog dari Yayasan Heart of People.id  dalam webinar parenting yang diadakan oleh Faber-Castell dengan tema "Soft Skill Apa yang Dibutuhkan di Era Digital” pada 25 September 2021 lalu.

Bahwasanya, gangguan pada soft skill ini bisa menimbulkan berbagai masalah antara lain menarik diri dari keramaian (withdrawal), gangguan somatisasi atau gangguan psikologis yang ditandai dengan adanya keluhan di area fisikagresi, depresi maupun masalah perilaku lainnya.



Dampak Pandemi dalam Pengembangan Soft Skill 

Kalau pada cerita saya di atas. Saat itu saya masih memiliki kesempatan untuk bersosialisasi secara bebas. Saya masih bisa mengembangkan soft skill yang saya miliki. Namun bagaimana dengan anak-anak sekarang? Yang harus diam di rumah. Tidak bertemu teman sebayanya? Sementara orangtua juga sibuk dengan pekerjaan di rumah.

Bahkan orangtua pun juga mengaku stress dengan kondisi selama pandemi. Betapa tidak kondusifnya bekerja ketika anak-anak kerap merengek mengajak bermain. Sementara deadline harus tetap diselesaikan.

Maka biasanya orangtua mengeluarkan jurus pamungkas. Memberikan gadget pada anak. Tahu sendiri dong ya? Anak akan langsung diam dan sibuk menatap layar gadget. Win Win Solution. Orangtua bisa melanjutkan mengerjakan pekerjaan dan anak pun tenang dan asik dengan gadgetnya.

Efek Negatif Gadget Pada Pengembangan Soft Skill Anak

Iya, melalui gadget anak bisa belajar dan mengenal teknologi. Namun, gadget dapat menimbulkan efek negatif. Masih menurut Kak Yohana tadi, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Straker, Leon M. & Howie, Erin K. (2016) dan Dr. John Hutton (2020), efek negatif yang terjadi bisa berupa gangguan kesehatan fisik, terlambat bicara, masalah atensi dan konsentrasi, masalah pada executive function serta masalah perilaku.

Hal ini tentu saja jika dibiarkan berlarut-larut akan memperburuk tumbuh kembang anak. Saya sering menemui kasus anak berusia 3 tahun belum bisa berbicara jelas akibat paparan gadget ini.

Mengembangkan Soft Skill Melalui Permainan Aktivitas dan Seni

Orangtua memang harus membatasi waktu bermain gadget pada anak dan menggantinya dengan aktivitas lain yang lebih menarik meski di rumah saja. Orangtua juga harus cerdas memilih permainan anak berdasarkan umur dan kebutuhannya. Sebab permainan yang tepat juga sangat berguna untuk mendorong kreativitas anak, dimana kreativitas sangatlah berguna bagi salah satu modal kesuksesan seseorang di masa depan.

 

Salah satu bentuk permainan yang disarankan oleh Kak Yohana adalah dalam bentuk explorasi permainan yang berbasis seni, seperti produk terbaru dari Faber-Castell, yakni Creative Art Series 2.


Faber Castell Creative Art Series: Glow in the Dark Clock 

Nah, ini salah satu permainan yang berbasis seni dari Faber-Castell dan menyenangkan bagi anak dan bahkan mungkin juga orangtua. Sesuai namanya, Glow in the Dark Clock. Isi dari setnya berupa perlengkapan membuat jam dinding yang bisa menyala dalam gelap. Ada bubuk glow in the dark yang berwarna hijau, cat acrylic, kuas, lem, badan dan mesin jam, jarum jam, dan tentu saja siluet hiasan yang harus ditempelkan nantinya.

Saya sendiri sudah membuatnya bersama anak. Benar-benar menyenangkan dan mengasah kreativitas. Video proses pembuatannya bisa dilihat di sini ya:




Selain Glow in the Dark Clock, Creative Art Series 2 ini juga memiliki seri lainnya, yaitu Basketball Arcade, Colour Your Own Drawstring Bag, Finger Printing Art Set yang melengkapi edisi sebelumnya Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite dan 3D Frame Art.

Ternyata Creative Art Series pertama ini sudah diluncurkan pada tahun lalu loh. Wah, saya juga baru tahu setelah mengikuti webinarnya. 

Jika tertarik untuk mengajak anak bermain bersama menggunakan creative art dari Faber-Castell, bisa langsung checkout ke Shopee atau Tokopedia

Bermain dengan creative art series dari Faber-Castell sangat bermanfaat untuk mengembangkan soft skill karena didalamnya terdapat aktivitas mewarnai, membuat prakarya/craft, yang memadukan unsur pengembangan atas motorik kasar, sensorik, pengenalan warna, serta melatih konsentrasi, dan tentunya kreativitas.

Tidak ada komentar

Sila berkomentar dan bertanya 😊 Semua komentar dimoderasi ya