A Story of ASUS OLED

Tidak ada komentar

 “Mas, nanti kado lahiran aku ini aja yaa?” Istriku menunjuk ke sebuah laptop terbaru keluaran ASUS. 

“Oke, honey. Nanti akhir tahun kita beli ya. Sekarang kita nabung buat biaya lahiran dulu.”

Istriku yang penurut itu mengangguk. Ah, manis banget. 


“Mas pergi dulu ke kantor ya. Nanti mungkin pulangnya malam. Ada meeting. Baik-baik di rumah. Jaga bayi kita.” Pesanku sambil mengecup kening istriku dan berlalu.


***


“Iya, Mas. Pengin banget ini laptop baru. Punyaku yang lama loadingnya lambat.” Dia manyun.


“Ya sudah, kita ke ASUS Store yuk!”


“Ini Mas. Aku mau ini yang OLED.”



Aku membaca spesifikasinya: layar OLED.

Hmm… maksudnya apa ya?


Seolah membaca pikiranku, salah seorang tim salesnya menjelaskan.


“Laptop ASUS dengan Layar OLED ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan laptop yang tidak menggunakannya, Kak. ASUS OLED mampu mereproduksi 100% warna pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% warna pada color space sRGB. Jadi nanti tampilan visualnya lebih kaya dan akurat. Detail gitu.


Nah, karena ASUS OLED juga memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar hingga 70%. Maka laptop seri ini jadi lebih nyaman di mata. Sudah dapat sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland juga.”


Aku manggut-manggut. Sementara perempuan di sebelahku menggandeng lenganku manja. ‘Ah, sebuah pemandangan visual yang indah. Gak bikin mata sakit. Persis kalau menatap layar ASUS OLED.


“Aku tuh kan perlu laptop buat edit video channel youtube aku, Mas. Sama video-video liburan kita juga. Kalau pakai smartphone layarnya kekecilan.” Rengeknya.


“Nah, pas banget loh Kak. Kalau pilih laptop ini. Laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga. Jadi buat para content creator, laptop ini tuh cocok banget. Sebab performanya yang responsif itu seimbang dengan tampilan visualnya. Lalu, ASUS OLED juga memiliki standar kalibrasi warna yang tinggi dan telah mendapatkan sertifikasi PANTONE Validated Display.”


Tim sales ASUS kembali menjelaskan.


“Selain itu tersedia juga dengan layar OLED 13 sampai 15 inchi yang bikin leluasa kalau mau editing videonya. Harganya juga terjangkau, Kak. Mulai dari Rp8.599.000 saja.” Sambungnya.


Wah, kok murah? Aku mengambil brosur yang disodorkan sales itu padaku.


“Ya sudah. Kamu pilih ASUS OLED yang mana?” Tanyaku seraya menyodorkan brosur ke perempuan cantik di hadapanku.





Mata indahnya memandang satu persatu pilihan laptop ASUS OLED.


“Mau kayak yang punya Raditya Dika ini, Mas. Aku nonton live launching-nya waktu itu. Layarnya duo. Nanti kita tetap bisa video call sambil aku kerja. Jadi kamu bisa temenin aku terus. Lalu ada stylus pen-nya juga. Aku sudah cek semua spesifikasi ASUS OLED ini di website ASUS.


What, a smart girl! Aku semakin kagum dengan perempuan di hadapanku ini. 


“Oh, iya ini ASUS ZenBook Pro Duo, Kak. Memang cocok untuk content creator. Semua ASUS OLED sudah dilengkapi Windows 10 Home yang menawarkan dukungan penuh untuk berbagai perangkat khusus yang digunakan para content creator seperti pen tablet dan dial.


Fyi aja nih Kak, tren layar OLED di laptop sudah mulai diramaikan oleh berbagai brand. Tapi kalau Zenbook Pro Duo dan Zenbook Flip ini kelebihannya karena sudah touch screen, jadi bisa langsung eksekusi saja di layar langsung menggunakan stylus pen.”


“Oke, kami ambil yang ini ya.” 


Aku menunjuk ke gambar laptop ASUS OLED ZenBook Pro Duo. Laptop yang dilengkapi dengan Layar Sentuh utama NanoEdge 15.6” 4K OLED HDR, dan Layar Sentuh kedua ScreenPad™️ Plus yang pasti cocok untuk wanita cantik yang sulit membuatku berpaling ini.


Pasti laptop yang ditenagai up to 10th Gen Intel®️ Core™️ i9 high performance processor dan NVIDIA®️ GeForce RTX™️ 3070 ini bisa bikin hari-harinya juga jadi semakin produktif berkarya, hidup sehat, dan makin bahagia.


Sambil menenteng paper bag bermerk ASUS, aku menggandeng perempuan cantikku yang tampak semringah. Kami menghabiskan hari dengan makan malam bersama di restoran favoritnya. Lalu berlalu pulang…


***


“Selamat pagi.. Aduh, bayinya papa kok nendang muka? Gemes banget!” Aku mencium bayi kami yang dua bulan lagi akan segera lahir.


“Mas, aku mau nanya sesuatu…”


“Hmmm… apa?” Tanganku urung memotong roti lapis daging asap yang tersedia.


Muka istriku terlihat serius.


“Lydia Danira itu siapa, Mas? Namanya ada di mana-mana. Kamu sampai transfer berkali-kali ke dia pake rekening yang aku sendiri nggak tahu kamu punya, Mas. Terus, kamu bawa dia ke ASUS Store. Beliin dia ASUS OLED Pro Duo. It’s my dream, not hers. My dream, Mas!”



***



Mantan membuatmu sulit tidur

Begitupun sinar biru menggempur

Tenang, ASUS takkan timbulkan gangguan tidur


‘Tanpa kamu, Mas. Aku malah bisa tidur lebih nyenyak dan bahagia’


Aku memandang bayi mungil yang masih lelap tertidur. Lalu beralih kembali menatap layar ASUS OLED. Mengetik kata demi kata, menyelesaikan draft novel Layangan Putus yang sempat tertunda. Kali ini aku yakin, jalan ceritanya akan viral di mana-mana.



Disclaimer:

Tulisan ini terinspirasi dari video klip channel Youtube Fiersa Besari "Bukan Lagu Laptop Biasa" dan Tayangan serial di We Tv berjudul Layangan Putus.

Tidak ada komentar

Sila berkomentar dan bertanya 😊 Semua komentar dimoderasi ya