Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi - Tugas 2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

Tidak ada komentar

Miskonsepsi Pembelajaran Berdiferensiasi

Awalnya saya pikir pembelajaran berdiferensiasi berarti bahwa:
  • guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. 
  • guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. 
  • guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. 
  • guru memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. 
  • guru harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus untuk setiap anak.

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Melihat miskonsepsi di atas, tentu saja membuat saya sebagai guru pusing tujuh keliling. Bagaimana mungkin seorang guru bisa mengajar dengan 32 cara berbeda? Lalu kalau mengampu 6 kelas, artinya guru harus siap berperan mengajar dengan 192 cara?

Ternyata, untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi harus diperhatikan hal-hal berikut ini:
  1. tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas
  2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid
  3. lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar 
  4. Manajemen kelas yang efektif
  5. Penilaian berkelanjutan
Lalu, apakah Pembelajaran Berdiferensiasi itu? 

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. 

Sederhananya dalam pembelajaran ada proses dan tindakan bervariasi yang dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses dan tindakan ini tentu saja harus memenuhi kebutuhan para murid.

Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. 

Cara Mengetahui Kebutuhan Murid

Pada pengertian pembelajaran berdiferensiasi di atas, disebutkan bahwa kebutuhan murid merupakan kunci terlaksananya pembelajaran ini. Lantas bagaimana cara guru mengetahui kebutuhan setiap murid yang tentunya berbeda-beda?

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. 
Ketiga aspek tersebut adalah:
  1. Kesiapan belajar (readiness) murid
  2. Minat murid
  3. Profil belajar murid
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat diaplikasikan di kelas untuk mengetahui kebutuhan murid:
  1. Melakukan asesmen diagnostik (tes awal)
  2. Observasi langsung selama proses pembelajaran di kelas
  3. Menggunakan angket/survei
  4. Bertanya langsung kepada murid
  5. Mendiskusikan dengan orangtua atau wali kelas sebelumnya
  6. Mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
  7. Melihat hasil belajar pada semester/tahun sebelumnya.
Nah, jika sudah mendapatkan data kebutuhan murid, maka tahap selanjutnya adalah membuat rencana pembelajaran yang bisa mengakomodir kebutuhan mereka. 

Contoh Kegiatan Pembelajaran Berdiferensiasi

Agar RPP atau Modul Ajar Berdiferensiasi ini lebih mudah disusun, guru dapat memulainya dari beberapa hal:
  1. Diferensiasi Konten
  2. Diferensiasi Proses
  3. Diferensiasi Produk
Kita ambil contoh sebagai berikut:

Pada pembelajaran proses air bersih, guru membawa sendiri atau meminta murid membawa air dari berbagai sumber. Misalnya: air sumur, air selokan, air PDAM, dan air sungai. Lalu melakukan penyaringan air bersih ini dengan satu cara saja hingga didapat hasil air yang bersih sesuai materi pembelajaran.

Maka di sini guru sudah melakukan diferensiasi konten (materi).

Selanjutnya, guru hanya menyediakan satu sumber air untuk disaring menjadi air bersih. Namun, proses penyaringan air dilakukan dengan cara yang berbeda. Ada yang diendapkan, menggunakan kain, bebatuan dan sebagainya. Sehingga menghasilkan air bersih.

Maka di sini guru sudah melakukan diferensiasi proses.

Kemudian, guru dapat meminta murid menceritakan kembali pemahaman mereka tentang proses penyaringan air bersih ini dengan berbagai media yang diminati oleh murid. Contohnya: melalui video, foto, artikel, infografis dan lain-lain. 

Maka guru telah melakukan diferensiasi produk.

Lantas apakah ketiga diferensiasi ini harus selalu ada dalam setiap rencangan pembelajaran yang dibuat oleh guru? Tentu saja tidak. Guru bisa mengambil satu atau dua saja. Namun akan lebih sempurna jika dapat dilakukan semua.

Contoh RPP Modul Ajar Pembelajaran Berdiferensiasi Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Saya telah membuat sebuah contoh modul ajar (RPP) pembelajaran berdiferensasi mata pelajaran bahasa Inggris.

Pada RPP yang saya susun ini, sudah terdapat diferensiasi konten, proses, dan produk. Namun tentu saja bisa disesuaikan lagi dengan aspek kebutuhan belajar murid masing-masing.
Silakan klik di tautan ini untuk mengakses: 


Tentu saja RPP yang saya buat masih memiliki kekurangan. Silakan memberikan komentar, saran, atau pertanyaan tentang pembelajaran berdiferensiasi ini. 

Saya harap sebagai guru kita sama-sama dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini di kelas secara konsisten. Sehingga Tujuan Pendidikan yang berpihak pada murid dapat terwujud. Sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara:
Menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun masyarakat.

Selain itu nilai dan peran sebagai guru penggerak juga dapat tercermin dalam kegiatan pembelajaran sehari-harinya sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan mencapai visi yang dicita-citakan. Aamiin... 

Tidak ada komentar

Sila berkomentar dan bertanya 😊 Semua komentar dimoderasi ya